ARTIKEL KESEHATAN

Share
Remaja Putri dan Permasalannya
Menjadi seorang remaja di jaman sekarang ini bisa dipandang merupakan hal yang menyenangkan sekaligus tugas yang berat. Saat ini remaja selalu dituntut untuk menjadi anak yang baik, rajin belajar, ditambah seabrek tugas yang harus dikerjakan setiap hari. Tapi di sisi lain juga harus bisa menjadi anak yang gaul, mengikuti trend dan mode saat ini agar bisa diterima oleh teman-teman. Tapi apakah yakin saat ini rekan-rekan remaja sudah pintar untuk membagi perhatian agar kedua hal itu bisa tercapai dengan baik.
Berbicara tentang gaul dan trend di kalangan anak muda sekarang, tentunya ada hal wajib yang harus dipunya remaja agar bisa tetap gaul dan masa remaja ini bisa tetap asyik dan indah untuk dijalani. Bekal yang wajib rekan-rekan remaja miliki saat ini adalah bekal pengetahuan, salah satu pengetahuan yang mutlak diketahui adalah pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Tidak sedikit lho, remaja yang belum memahami tentang kesehatan reproduksi sehingga akhirnya banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Banyak remaja yang karena ketidakpahaman, kurang mampu mengontrol dorongan seksual dan keinginan untuk bereksperimen melakukan hubungan seksual sebelum waktunya. Selain akibatnya adalah kehamilan di usia sangat muda, maka tidak tertutup kemungkinan remaja akan mudah dihinggapi infeksi menular seksual termasuk AIDS. Kagak mau dong, kalo di umur belia harus repot mengurus anak sedangkan teman-teman kita masih asyik menikmati masa remaja.
Nah, sekarang Kita akan membahas secara singkat tentang kesehatan reproduksi remaja, khususnya remaja putri beserta permasalahan yang menyertainya. Jadi tolong disimak baik-baik ya…!
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dgn kesehatan reproduksi?
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, maupun sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Sistem reproduksi terdiri dari alat-alat reproduksi serta fungsinya.
Lalu apa saja yang termasuk organ reproduksi wanita ?
kespro-putriOrgan genitalia eksterna:
Labia mayora
Labia minora
Vulva
Klitoris
Lubang vagina
Organ genitalia interna :
Indung telur (ovarium), fungsinya menghasilkan sel telur, hormon (estrogen, progesteron, dll)
Saluran telur (tuba falopii), fungsinya tempat berjalannya sel telur setelah keluar dari ovarium (proses ovulasi) dan tempat pembuahan (konsepsi) atau bertemunya sel telur dan sperma
Rahim (uterus), berupa rongga yang terlindungi oleh beberapa lapisan otot dan selaput lendir, fungsinya tempat berkembangnya janin dan sumber perdarahan saat Menstruasi
Liang kemaluan (vagina), digunakan untuk sanggama dan jalan lahir bayi
Kesehatan Reproduksi Remaja Putri
Apa itu Masa Pubertas Remaja ?
Adalah masa di mana tubuh sedang mengalami perubahan besar-besaran, dari struktur tubuh anak-anak menjadi struktur tubuh orang dewasa. Ditandai dengan kematangan organ-organ reproduksi, termasuk pertumbuhan seks sekunder. Pada masa ini remaja juga mengalami pertumbuhan fisik yang cepat.
Awal dimulainya masa puber pada laki-laki antara umur 13 atau 14 tahun, lebih lambat dari perempuan yang sudah mulai saat umur 11 atau 12 tahun, dan akan berakhir sekitar umur 17 – 18 tahun. Tapi ini tidak mutlak, karena kondisi tubuh masing-masing individu berbeda-beda. Jadi ada remaja laki-laki atau perempuan yang mengalami masa puber lebih cepat atau justru terlambat.
Perubahan fisik apa yang terjadi pada remaja saat pubertas ?Memasuki usia remaja, beberapa jenis hormon atau zat dalam tubuh, terutama hormon estrogen dan progesteron, mulai berperan aktif sehingga pada remaja mulai tumbuh payudara, panggul mulai melebar dan membesar dan akan mengalami menstruasi atau haid.
Di samping itu akan mulai tumbuh rambut-rambut halus di sekitar ketiak dan vagina/kemaluan. Beberapa dari remaja perempuan mengalami tumbuhnya jerawat pada wajah. Dan perubahan lainnya seperti :
Kulit dan rambut mulai berminyak
Keringat bertambah banyak
Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
Tangan dan kaki bertambah besar
Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar
Pantat berkembang lebih besar
Indung telur mulai membesar
Vagina mulai mengeluarkan cairan
Masa pubertas Remaja Putri sangat identik dengan menstruasi. Sebenarnya bagaimanakah proses terjadinya menstruasi ?
Menstruasi merupakan proses pelepasan darah dan cairan encer dari uterus melalui vagina. Dimulai saat pubertas dan berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui dan berakhir saat menopause. Menstruasi adalah siklus dari serangkaian perubahan yang terjadi berulang-ulang pada organ reproduksi perempuan. Perubahan-perubahan ini terjadi hanya ketika perempuan tidak hamil atau tidak sedang menyusui. Perubahan ini terjadi karena sel telur menjadi matang, dan karena tidak dibuahi, dilepaskan oleh indung telur (disebut juga ovulasi). Perubahan juga mencakup penebalan dinding rahim (uterus), kemudian menipis dan rontok, keluar melalui saluran rahim. Pelepasan telur oleh indung telur ini terjadi secara periodik.
Bagian dari siklus haid adalah masa subur, yaitu waktu telur dilepaskan. Terjadi 14±2 hari sebelum haid. Pada waktu inilah perempuan akan mudah hamil bila melakukan hubungan seksual. Semakin dewasa biasanya siklus menstruasi menjadi lebih teratur, walaupun tetap bisa maju atau mundur karena faktor stress atau kelelahan.
Berapa lama siklus menstruasi yang normal ?
Pada kebanyakan perempuan, siklus haid berkisar 28 hari. Namun demikian, siklus yang berlangsung 21-35 hari (28±7 hari) sekali masih dianggap normal.

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai seorang remaja ?
Buat semua remaja, Pram gak pernah bosan-bosannya buat ngingetin agar selalu berperilaku sehat. Itu artinya remaja harus dapat menolak dengan tegas ajakan untuk melakukan hubungan seks sebelum nikah. Karena hubungan seks yang terbaik, dan aman adalah yang dilakukan dalam ikatan pernikahan yang sah. Sedangkan pernikahan itu sendiri membutuhkan banyak persiapan. Tidak saja membutuhkan kematangan pribadi, tetapi juga kesiapan ekonomi, dan perencanaan keluarga yang benar-benar matang.
Jadi saran saya adalah lebih baik menikmati masa remaja yang indah ini dengan kegiatan yang positif, jangan lupa jauhi narkoba dan hindari seks bebas, karena itu akan menghancurkan masa depan dan yang pasti tetaplah berusaha untuk menggapai cita-citamu setinggi langit.

“No Drugs, No Free Sex And

Explore Your

Talent”

PERKEMBANGAN reproduksi remaja terkait erat dengan perkembangan seksualnya. Sebagian remaja tidak mengalami masalah dalam perkembangan seksualnya, tapi tidak sedikit dari mereka karena proses tersebut kehidupan mereka di hari tua menjadi kurang menguntungkan.Saat ini sebagian besar kaum remaja lebih berani mengambil risiko yang mengancam kesehatan reproduksinya, tetapi mereka tidak mengetahui banyak informasi mengenai apa itu kesehatan reproduksi.
Minimnya informasi kesehatan reproduksi remaja kerap menjadi salah satu persoalan yang membuat mereka salah dalam mengambil keputusan. Informasi kesehatan reproduksi (kespro) pada remaja harus ditingkatkan, agar kelompok kaum muda yang sedang tumbuh berkembang ini dapat memperoleh sumber informasi yang benar. Karenanya, semua remaja memerlukan dukungan dan perawatan selama masa transisi dari remaja menuju dewasa.Isu Pokok Kesehatan Reproduksi Remaja
1. Perkembangan seksual dan seksualitas (termasuk pubertas).
2. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS.
3. Kehamilan yang belum diharapkan dan kehamilan berisiko tinggi (kehamilan tak sehat).
Pendidikan Kespro:
Kespro bagi remaja hingga kini masih sulit masuk ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Padahal, masalah seks di kalangan remaja saat ini telah menjadi problem yang sangat serius. ”Family life education atau pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja memang penting untuk pendidikan remaja.
Permasalahan Kesehatan Reproduksi
Minimnya informasi kesehatan reproduksi remaja kerap terjadi penyalahgunaan fungsi seksual. Hanya mengejar kenikmatan sesaat, tidak sedikit dari mereka berani melakukan hubungan seksual. Tidak heran jika kini banyak permasalahan yang datang menyertainya, termasuk semakin beragamnya penyakit menular seksual (PMS) dan aborsi.
Sumber Masalah Kesehatan Reproduksi
1. Seks dengan sembarang orang
2. Seks tanpa alat pengaman (kondom)3. Melakukan hubungan seksual saat perempuan sedang haid4. Seks tidak normal, misalnya seks anal (melalui dubur)
5. Oral seks dengan penderita gonore, menyebabkan faringitis gonore (gonore pada kerongkongan)
6. Seks pada usia terlalu muda, bisa mengakibatkan kanker serviks
7. Perilaku hidup tidak sehat dapat mendatangkan penyakit (tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes melitus) yang dapat memicu disfungsi ereksi (DE)8. Kehidupan seks menimbulkan trauma psikologis juga faktor pemicu DEBeberapa Penyakit Menular Seksual
1. Gonore (Kencing Nanah)gonorrhea-putri

- Tanda-tanda: Nyeri, bengkak, merah, bernanah.- Pada laki-laki: Sakit pada saat kencing, keluar nanah kental kuning kehijauan, ujung penis merah dan bengkak.
- Pada perempuan: 60% tidak menunjukkan gejala, misalnya keputihan kental kekuningan dan sakit saat kencing.
- Akibat: Pada laki-laki dan perempuan bisa menyebabkan kemandulan.
- Akibat: Pada perempuan menyebabkan radang panggul, dan dapat diturunkan pada bayi melalui infeksi pada mata, yang dapat menyebabkan kebutaan.2. Sifilis (Raja Singa)
syphilis-female- Tanda-tanda : pusing, nyeri tulang seperti flu, bercak kemerahan ada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks.- Akibat: Setelah 5-10 tahun, sifilis akan menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa, dan keterbelakangan mental.3. Herpes Genital
- Tanda-tanda: Bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat kelamin. Kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu hilang sendiri. Gejala kambuh lagi seperti di atas namun tidak senyeri tahap awal bila ada faktor pencetus (stres, haid, minuman/makanan beralkohol) dan biasanya menetap hilang timbul seumur hidup.- Akibat: Pada perempuan, sering kali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian.
4. Klamidia- Tanda-tanda: Pada perempuan keluarnya cairan dari alat kelamin atau ‘keputihan encer’ berwarna putih kekuningan, rasa nyeri di rongga panggul, perdarahan setelah hubungan seksual. Pada laki-laki rasa nyeri saat kencing keluar cairan bening dari saluran kencing bila ada infeksi lebih lanjut, cairan semakin sering keluar dan bercampur darah.- Akibat: cacatnya saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang saluran kencing.
5. HIV/AIDS- Tanda-tanda: 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas. Sesudahnya, tahun ke-5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening.-Akibat: Penurunan daya tahan tubuh secara terus-menerus, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Bahaya Aborsi bagi Remaja
Aborsi
Aborsi yang dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu, menggunakan obat-obatan ataupun tindakan medik, dinilai berbahaya. Apalagi, jika aborsi terjadi pada remaja putri berusia 15-19 tahun. Usia 19 tahun tidak menjamin kesehatan secara fisik, mental, maupun sosial untuk proses reproduksi. Karena itu, aborsi yang disengaja pada remaja putri lebih berisiko dibanding perbuatan sama yang dilakukan perempuan berusia lebih tua.Kehamilan pada remaja sering berakhir dengan aborsi, karena memang bayi yang dikandung itu tak diinginkan kehadirannya. Komplikasi aborsi berupa robeknya rahim dan kelainan pada pembekuan darah, dimungkinkan terjadi saat remaja putri mendapatkannya tidak aman karena sarana pelayanannya ilegal. Komplikasi yang muncul bukan saja dialami ibu muda, juga menimpa janin atau bayinya, sehingga meningkatkan angka penderita maupun kematian pada keduanya.

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi


1. Jika belum menikah, jangan melakukan hubungan seksual dahulu.
2. Setia dengan satu pasangan seksual yang sah.
3. Jangan tertipu dengan penampilan. Orang yang terlihat bersih dan resik belum tentu bebas PMS.
4. Gunakan kondom, terutama jika berhubungan dengan kelompok berisiko tinggi, misalnya pekerja seks komersial.
5. Selalu bersihkan alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seksual.
7. Jika pasangan seks terkena PMS, keduanya harus menjalani pengobatan.

 

MY DREAM BLOG © 2008. Design By: SkinCorner